Minggu, 24 April 2016
SIMPANG
DUA KABUPATEN KETAPANG
ASPEK
TRIGATRA DAERAH SIMPANG DUA
Akan menjadi menarik untuk diketahui
suatu tanah yang terdapat manusia yang bertempat tinggal dan melakukan
aktifitas kehidupan diatasnya.Tanah yang begitu luas melebihi ribuah KM2 akan
menjadi suatu daerah.Manusia yang banyak akan menjadi komunitas masyarakat
memiliki corak ragam yang berbeda dlihat dari keyakinan/agama,suku dan
ras.Hasil dari kandungan tanah yang beraneka ragam jenisnya akan menjadi sumber
penghidupan,mata pencaharian masyarakat yang tinggal diatasnya.Adalah Simpang
Dua nama daerahnya yang merupakan bagian deri wilayah Kabupaten Ketapang
Provinsi Kalimantan Barat.Dimana Kabupaten Ketapang berada bagian Selatan
provinsi Kalimantan Barat.Tanah Daerah Simpang Dua memiliki permukaan jalanan turunan dan
tanjakan,tikungan tajam baik kanan,kiri,terdapat banyak jurang.dan tidak dapat
menutup kemungkinan akan terjadinya tanah longsor ,hal dipengaruhi oleh faktor
banyaknya perbukitan didaerah simpang dua yang sedikit sekali memiliki jalan
datar .Tanahnya berjenis tanah merah kuning yang dapat disebut tanah
Podsolik.Daerah simpang dua banyak sekali sungai yang membelah jalan,sehingga
untuk menghubungkan jalan yang satu dengan yang lainnya di bangunlah jebatan
baik terbuat dari besi baja beton dan juga terbuat dari kayu.yang dapat di
lihat saat sekarang ini di jl.Tarns Kalimantan.sedangkan untuk daerah desa dan
dusunnya masih terdapat jembatan terbuat dari kayu.
Sebelum di tahun 2003 di daerah simpang dua telah ada pemerintah daerah
berbentuk pemerintahan desa yang di kenal dengan Desa Semandang Kanan yang
merupakan bagian wilayah Kecamatan Simpang Hulu,Desa Semandang Kanan Sendiri di
ambil dari nama sungai Semandang Kanan yang ada di daerah nsimpang
dua.Mengingat begitu luasnya daerah Kecamatan Simpang Hulu,yang menyulitkan
masyarakat di daerah simpang dua untuk mendapatkan pelayanan yang optimal dari
pemerintahan kecamatan simpang hulu yang begitu cukup jauh.Maka datangla
inisiatif warga tergabung dalam Badan Permusyawaratan Desa,yang terdapat unsur
masyarakat,tokoh masyarakat , Adat dan Agama,maka terbentuklahpanitia usulan
Kecamatan yang di ketuai olehy Bapak AMONSIUS,SE yang pada akhirnya Desa
Semandang Kanan berubah menjadi Kecamatan Simpang Dua pada tanggal 21 Oktober
2003 yang terdiri dari 4 Desa,yaitu Desa Semandang Kanan,Desa Mekar Raya,Desa
Kampar Sebomban dan Desa Gema dan camat pertamanya adalah Drs H.JAHILIN.
ASPEK
GEOGRAFI SINGKAT
Adalah bagian utara Kabupaten Ketapang Wilayah
Simpang Dua yang berada di garis 0’421’42” sampai 0’52’90”Lintang Utara dan
109’20’22”bujur timur.Wilayah Simpang Dua memiliki luas 1.048,10 KM2,yang
terdiri dari daratan,sungai dan pebukitan.yang memiliki batas wilayah Sebelah
Utara perbatasan Kecamatan Simpang Hulu dan Kabupaten Kubu Raya,Sebelah Timur
Kecamatan Sungai Laur,Sebelah Selatan Kabupaten Kayong Utara,Sebelah Barat
Kabupaten Kayong Utara.Daerah Simpang Dua memiliki iklim Tropis yang memiliki
dua musim,yaitu musim hujan dan musin panas.Daerah Simpang Dua pada tahun 2016
ini sudah terdapat enam Desa,pada bagian utara,timur daerah simpang dua
terdapat desa Semandang Kanan,Bagian barat,utara Desa Kampar Sebomban,Desa
Kamora,dan bagian Selatan,Timur Batu Daya,Mekar Raya dan bagian Timur Desa
Gema.Masing-masing Desa memiliki luas wilayah yaitu Desa Mekar Raya memiliki
luas 200,47 KM2,Desa Kampar Sebomban memiliki luas 335,39 KM2,Desa Semandang
Kanan memiliki luas 241,06 KM2,Desa Batu Daya memiliki luas 93,00 KM2,dan Desa
Gema dengan luas 178,18 KM2.
ASPEK
DEMOGRAFI SINGKAT
Penduduk di daerah simpang dua pada tahun 2015
memiliki jumlah penduduk sekira 10.067 jiwa yang terdiri dari Agama dan Suku
yang berbeda.jumlah penduduk tersebut tersebar di lima desa diantaranya Desa
Semandang Kanan berjumlah 3.991 jiwa,Desa Mekar Raya berjumlah 1.075 jiwa,Desa
Kampar Sebomban berjumlah 1.576 jiwa,Desa Batu Daya berjumlah 408 jiwa.Desa
Gema berjumlah 1.707 jiwa.Dengan demikian Desa batu Daya memiliki jumlah
penduduk yang sedikit dan terbanyak adalah desa Semandang Kanan.Di Daerah simpang
dua penduduknya adalah mayoritas bersuku Dayak yang berjumlah 13.009 jiwa atau
sekitar 97,33%,Selain Suku Dayak ada juga Suku Melayu yang berjumlah sekitar 305
jiwa atas sekitar 2,28 % .Suku Jawa berjumlah 35 jiwa atau 0,26 %,Suku Tionghua
13 jiwa atau 0,09 % .Saat ini di daerah Simpang Dua terdapat dua organisasi
lembaga adat yaitu Majelis Adat Budaya Melayu (MABM)yang di ketuai oleh Bapak R.SIPUANI dan
Dewan Adat Dayak (DAD) Sekecamatan Simpang Dua Bapak FX TANDAR / GAYOK.
ASPEK
SUMBER DAYA ALAM SINGKAT
Daerah
Simpang Dua memiliki sumber daya alam yang melimpah terdapat hutan yang memiliki
jenis kayu yang beraneka ragam diantaranya jenis kayu tersebut adalah
kayu,Merbau,Teladan,Meranti,Tekam,Bedaru,Bengkirai,Kenyaot,Dimana kayu tersebut
dapat digunakan untuk membuat rumah,meja,kursi,lemari,bahkan untuk membuat
kapal motor klotok yang sering di gunakan warga untuk transportasi perairan
sungai.juga ada pohon karet atau Hevea Brasiliensis Muell yang di jadikan mata
pencaharian kehidupan warga,ada juga banyak pohon durian yang diperkirakan
musim buahnya sekitar bulan November Desember,juga ada buah cempedak,buah
mentawak,dimana pada saat musim buah tersebut diatas berdatanganlah orang dari
provinsi Kalimantan Tengah,Kalimantan Selatan dan juga Pontianak untuk membeli
buah tersebut.selain buah tersebut diatas ada juga padi yang di tanam
masyarakat simpang dua,yang diperkirakan musim panen sekitar bulan
Februari,maret,april.Daerah Simpang Dua juga memiliki sumber Alam yang lainnya
berupa pertambangan,seperti Bauksit yang terdapat di desa Semandang Kanan dan
Kampar Sebomban dan juga batu pasir.Simpang dua juga memiliki hasil perkebunan
berupa kebun sawit,saat ini sudah ada tiga perusahaan yang bergerak di bidang
perkebunan sawit yaitu,PT MKS2,PT.KML yang terletak di desa Kampar Sebomban dan
PT.CUS yang sebagian lahan perkebunannya masuk di daerah simpang dua yang
berada di Desa Kamora,desa yang baru di mekarkan.Ada juga Objek wisata Alam di
daerah Simpang dua yang menarik untuk di kunjungi yaitu bukit Batu daya di desa
Batu Daya,dan juga Bukit juring yang memiliki air terjun yang terletak di Desa
Mekar Raya dan juga lokasi air terjun lainnya yang bernama siling beroban yang
terdapat di Desa Gama,dusun Gerai kiri,memiki jarak tempuh sekitar 3 km dari
jalan Trans Kalimantan di tambah sekitar 1 km berjalan kaki.
Langganan:
Postingan (Atom)